December 20, 2010

Ingin Bicara, Ingat Adabnya

Mungkin judul diatas terkesan keras dan “jengah” rasanya untuk membaca. Tapi bila kita renungkan lebih dalam maka hati kita akan membenarkan.Hadits yang membahas masalah inipun mungkin sering kita baca atau kita dengarkan lewat kajian-kajian ilmu syar’i. Akan tetapi sejauh manakah kita mampu mengamalkannya?. Hanya Allah yang lebih tahu dan tentunya lewat rahmat-Nyalah diantara kaum muslimin dan muslimah ada yang benar-benar menjaga adab dalam berbicara ini, tidak ingin melukai lawan bicaranya atupun menyusahkan saudaranya dengan berbagai pertanyaan atau basa-basi yang menyulitkan untuk dicari jawabannya.

Contohnya yang sering terjadi dikalangan muslimah ketika mereka berkumpul untuk sekedar melepas rindu atau bersilahturrahim disela-sela obrolan mereka terselip pertanyaan atau ungkapan yang mungkin menurut mereka wajar dan tidak akan membawa dampak yang berarti bagi kawannya atau sahabatnya. Bagi akhwat yang belum menikah biasanya mereka senang menyentil dengan perkataan : "Kapan mau nikahnya ukh?" atau sudah adakah ikhwan yang ta’aruf ke anti ” kemudian ” jangan suka pilah-pilih nanti jadi perawan tua lho” sedangkan bagi akhwat yang sudah menikah pertanyaan yang sering terlontar adalah “Kapan mau isi?" (hamil) ayu cepetan nanti keburu tua! atau bagi yang sudah punya anak dan beranjak besar mereka akan berkomentar “Lho, kok belum nambah-nambah sih? KB ya? takut miskin kalau punya anak lagi?takut repot?! dan lain-lainnya.

Ups,..tunggu dulu ukh,…jangan kesal dan berkomentar : Lha apa yang salah dengan kalimat diatas? kan memang sudah semestinya kita berkata demikian nasehat bagi mereka agar mereka cepat menikah atau memperbanyak keturunan.

Saya hanya ingin menarik garis merah dari kalimat-kalimat diatas yang sering terlontar dikalangan kita (muslimah) dimana saja berada. Pertama, secara tidak langsung kita membuat mereka susah dengan kata-kata itu memang niat kita baik menyarankan mereka untuk bersegera melakukan kebajikan. Tapi pernahkah hati kita memikirkan apa yang terjadi dikala mereka sendiri?. Tidakkah kita mengingat hadits dibawah ini :

Takutlah kalian semua pada api neraka walau dengan sedekah sebelah butir kurma kalau tidak ada maka dengan kalimat yang baik” (HR.Bukhari hadits no.5715)

Ya, kalimat yang baik adalah sebuah sedekah, apabila kita tidak mampu bersedekah walau dengan sebelah butir kurma!! Sangat sulit untuk memberikan kalimat yang baik bagi saudara-saudara kita apabila kita tidak berusaha untuk berubah dan mencari tahu apakah kata-kata yang kita ucapkan menyakitkan perasaan lawan bicara kita ataukah tidak.

Pernah saya secara tidak sengaja berpapasan dengan akhwat yang belum menikah dan memang usianya sudah cukup layak bahkan sangat layak untuk menikah. Saya heran ketika melihat kesedihan diwajahnya dan berusaha untuk mencari tahu apa yang terjadi dengan dirinya. Dan, saya sangat terkejut ternyata basa-basi itu sangat menyakitkan hatinya, ia sampai bertanya kepada saya, apa yang kurang dengan dirinya? dia sudah berusaha keras agar bisa menikah secepatnya tentu saja dengan usaha yang syar’i (tidak memajang dirinya di biro jodoh dikoran-koran atau majalah) tapi ternyata hingga saat ini Allah belum mempertemukan dirinya dengan idaman hatinya. Dan ia berusaha bersabar akan tetapi ternyata justru kawan-kawannya telah memvonisnya dengan ucapan sinis “suka pilah-pilih ikhwan sih makanya gagal terus” Subhanallah, dimanakah posisi kita pada saat itu? sebagai saudaranya seiman yang membantunya dengan doa agar Allah mempercepat jodohnya ataukah malah membantu usaha setan agar ia berputus asa dari doanya? wal iyyadzubillah.

Begitu pula masalah yang tidak jauh berbeda dikalangan akhwat yang telah menikah dan belum dikaruniai anak merekapun terkena sentilan yang sama dengan redaksi kalimat yang berbeda. Tidakkah kita mengetahui usaha mereka untuk mendapatkan anak ketika kita tidak bersama dengannya?. tidakkah kita membantunya dengan doa agar Allah mengabulkan doa mereka agar lekas dikaruniai seorang anak. Sungguh kondisi mereka secara psikologis tidak mengutungkan semestinya sebagai saudara kita tidak membuatnya susah dan gelisah. Pernahkah kita membesarkan hati mereka dengan mengatakan bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wassalam mendapatkan anak hanya dari khadijah radhiyallahu anha, adakah beliau medapatkan anak dari Aisyah atau Hafsah atau istri-istri beliau lainnya?. Tidakkah ukhti menyampaikan kisah Sarah istri Nabi Ibrahim yang hamil dikala usianya telah mendekati senj?. Atau kisah Nabi Zakaria yang berdoa kepada Allah dengan suara yang lembut.

Ia berkata, Ya Rabbku sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, Ya Rabbi. Dan sesungguhnya aku khawatir istriku adalah seorang yang mandul maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera” (Maryam,4-5).

Tidakkah ayat diatas menjadi teguran dan renungan buat kita semua bahwa Nabi manusia yang paling dekat hubungannya dengan Allah ternyata tidak mudah untuk mendapatkan keturunan.

Ironis memang dan itulah kenyataan yang terjadi dikalangan kita, bagi akhwat yang belum "nambah lagi" pun tak pelak terkena sindiran. La hawla wala kuwwata illa billah.Mereka berusaha mencari tahu apa yang terjadi dibalik itu apakah akhwat itu melakukan KB atau ada sebab-sebab lainnya. Rasa keingin tahuan yang tidak pada tempatnya ini sudah menjadi “hal yang lumrah” bahkan aneh bila tidak ditanyakan. Saya memiliki kawan yang menurut diagnosis dokter dia dilarang untuk mempunyai anak dulu sampai kondisi kesehatannya memungkinkan baginya untuk hamil lagi. Tadinya ia menurut saran dokter tersebut untuk memakai alat kontrasepsi hanya ketika ia bersama para sahabatnya yang terus menanyakan kenapa belum nambah-nambah juga membuatnya risi. Hingga akhirnya ia lebih menurut kepada fatwa teman-temannya yang tentu saja bukan ahli ilmu dalam bidang kedokteran daripada dokter yang merawatnya dengan ilmu yang bisa dipertanggungjwabkan dihadapan Allah, insya Allah. Padahal jelas mereka mengenal betul firman Allah :

Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui” (An-Nahl:43)

Mereka berdalih dengan kata-kata yang sangat akrab ditelinga kita “Tawakal ukh” teman ana juga mengalami kasus yang sama dengan ukhti tapi masya allah karena rasa tawakalnya yang tinggi kepada Allah ia berhasil melewati masa-masa kritisnya ketika melahirkan dimana rasa tawakal ukhti?” Ini adalah dalil yang senantiasa saya dengar. Subhanallah, ukhti semua semoga Allah merahmatimu kita diciptakan Allah dengan jenis tubuh yang berbeda ada diantara kita yang kuat dan lemah ada pula yang sering sakit dan selalu sehat (dengan izin Allah) bila kita perhatikan baik-baik tak ada satupun bentuk mata manusiayang kita lihat sama dan persis bentuknya, Setiap individu berbeda bentuknya Subhanallah. Itu adalah kebesaran Allah karena itu tentu saja fisik setiap orang adalah berbeda tidak bisa kita sama ratakan. Karena perkataan diatas nyaris kawan saya tersebut kehilangan nyawanya ketika akan melahirkan dan tentu saja menguras kocek yang tidak sedikit buntutnya beliau terlilit hutang yang sangat banyak akibat harus membayar biaya operasi dan perawatan selama dirumah sakit. Tidakkah kita kasihan kepadanya ya ukhti,..melihat apa yang dialami saudara kita akibat perkataan atau lisan yang menjerumuskan saudara kita pada keselamatan jiwanya dan kesusahan hatinya. Coba kita simak ayat berikut ini:

"Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri dalam kebinasaan” (Al-Baqarah: 195)

Dan juga hadits berikut ini yang termuat dalam kitab Al-Mustadrak Imam Hakim meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Said Al-Khudriy:

Janganlah menggunakan barang berbahaya dan janganlah bertindak sesuatu yang membahayakan orang lain. Barangsiapa yang mendatangkan bahaya niscaya Allah akan menimpakan bahaya itu atasnya. Barangsiapa yang membuat susah, niscaya Allah akan menyusahkan dirinya” (HR.Hakim)

Dalam kitab Al-Muwaafaqat, Al-Imam Asy-Syathibi berkata:
“Hadits tersebut merupakan dalil zhanni yang termasuk dalam kaidah qath’i (pasti). Karena barang berbahaya dan berbuat sesuatu yang mendatangkan bahaya atas orang dalam konteks kaidah umum.Di antara bentuk-bentuknya ialah larangan bertindak aniaya terhadap diri sendiri, harta, dan kehormatan, juga larangan dalam segala macam tindak perkosaan (pelecehan seksual) dan tindak kezaliman. Seluruh perkara yang berbau “mendatangkan bahaya” termasuk di dalamnya. Demikian juga halnya dengan tindak aniaya terhadap diri, akal, garis keturunan dan harta.Tidak diragukan lagi, bahwa semua hal itu termasuk dalam kaidah umum syariat”*.

Ya, kita tidak akan pernah berfikir sampai sejauh itu bahwa lisan kita telah membahayakan jiwa saudara atau teman kita.Karena itu wajarlah bila lisan ini nanti yang akan menyebabkan seorang hamba tertelungkup di neraka. Kita berlindung kepada-Nya dari kejahatan lisan ini.

Mudah bila kita mau berusaha menjaga bicara kita agar tetap lurus dalam kaidah syariat. Yaitu perbanyaklah berbaik sangka kepada kawan atau saudara kita seiman dimana saja kita berada. Sehingga hati ini akan terasa lapang dan terjaga dari usil ingin tau dan ikut campur urusan pribadi teman atau sahabat maupun saudara kita. tetapi bukan berarti kita tidak menasehati atau melupakan amar ma’ruf nahi mungkar semua ada adabnya dan tentu saja kita melaksanakan amal tersebut dengan menjunjung tinggi akhlakul karimah. Berbaik sangka merupakan perintah Allah yang wajib kita taati dan harus kita amalkan dalam kehidupan ini. Allah berfirman:

"Hai orang-orang yang beriman jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain” (Al-Hujuraat ayat 12).

Imam Thabari dalam kitab tafsirnya menjelaskan maksud ayat wa laa tajassassu yaitu laa yattabi’u ba’dhakum aurah ba’dhin wa la yabhats an sarairihi.Artinya janganlah kamu mencari (menguntit) aib orang lain dan janganlah kamu mencari-cari rahasianya (hal-hal yang disembunyikannya) atau dengan kata lain memata-matai.(Ringkasan tafsir thabari hal 517).

Tentu ukhti pernah mendengar bagaimana adab bertamu dimana kita harus menahan pandangan kita dari melihat kesegala arah karena bila tuan rumah mencolok mata kita maka itu diperbolehkan baginya.

Barang siapa melepaskan pandangan kedalam rumah suatu kaum (mengintai) tanpa seizin mereka maka dibolehkan bagi mereka untuk mencolok matanya”(HR.Muslim).

Bila hal yang demikian jelas larangannya bagaimana dengan sikap keinginan tahu kita terhadap urusan rumah tangga mereka mengapa belum mau nambah anak atau belum juga dikaruniai seorang anak??atau mengapa kawan kita belum juga menikah??? Bila memang dalil dan hujjah sudah ditegakkan kepada mereka dan mereka mengetahuinya maka berbaik sangkalah kepada mereka. Semua hamba Allah akan mempunyai udzur di hadapan Rabb-Nya.Kita serahkan kepada Allah Ta’ala.Sehingga jadilah kita pribadi-pribadi muslimah yang baik akhlaknya, baik bicaranya dan apabila tidak sanggup untuk berbicara yang baik maka islam menganjurkan kita untuk diam. Karena ia lebih selamat.

Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita semua karena IA adalah Maha Pengampun.Dan semoga kita para muslimah terketuk hatinya untuk berubah serta memperbaiki akhlak dan lisan mereka ketika berbicara terhadap saudara kita seiman sehingga kesalahan-kesalahan diatas tidak akan terulang lagi.Insya Allah, wallahu a’alam bish-shawwab.

*Lihat : Bahaya narkoba mengancam umat hal:26
Maraji’:
1. Al-Qur’anul Karim dan Terjemahnya, cetakan Madinah
2. Ringkasan tafsir At-Thabari, Beirut, lebanon
3. Bahaya Narkoba Mengancam Umat, Darul Haq, Jakarta,2000M
4. Terjemah Shahih Bukhari,Asy-Syifa Semarang
5. Ringkasan Shahih Muslim, Al-Mundziri, Pustaka Amani, Jakarta 2003M.

June 25, 2010

Fakta Yang Mengejutkan Tentang Tubuh Manusia

Mungkin banyak orang yang tidak mengetahui banyak rahasia yang terdapat di dalam tubuhnya. Fakta-fakta ini mungkin tidak pernah terpikirkan sebelumnya, tapi seseorang akan terkejut bila mengetahuinya.
 
Tubuh manusia mulai dari kepala, leher, batang badan, 2 lengan dan 2 kaki merupakan keseluruhan struktur fisik dari organisme manusia. Ukuran tubuh manusia biasanya dipengaruhi oleh gen, dan saat dewasa tubuh terdiri dari 100 miliar sel yang dirancang untuk menunjang fungsi masing-masing organ seperti kardiovaskular, pencernaan, kekebalan tubuh, pernapasan, ekskresi, perkemihan, muskuloskeletal, saraf, endokrin dan reproduksi.
 
Karena itu ada fakta-fakta tersembunyi yang tidak diketahui banyak orang mengenai tubuh seorang manusia, seperti dikutip dari Howstuffworks, Rabu (30/12/2009):

 
  1. Manusia melepaskan sekitar 600.000 partikel (sel) kulit setiap jamnya. Dalam setahun ada sekitar 1,5 pon (0,75 kg) sehingga rata-rata orang akan kehilangan sekitar 105 pon (47,25 kg) sel kulit pada saat berusia 70 tahun.
  2. Jumlah tulang. Orang dewasa memiliki tulang yang lebih sedikit dibandingkan bayi. Saat seseorang baru memulai kehidupan, terdapat 305 tulang. Tapi seiring terjadinya pertumbuhan, maka saat dewasa orang hanya memiliki 206 tulang saja.
  3. Sidik (garis-garis) di lidah. Jika ingin menyembunyikan identitas, maka sebaiknya tidak menjulurkan lidah. Karena serupa dengan sidik jari, setiap orang memiliki sidik lidah unik yang berbeda-beda.
  4. Lapisan kulit perut baru. Tanpa disadari setiap manusia memiliki lapisan kulit perut baru setiap 3-4 hari. Ini karena asam yang kuat di lambung tidak hanya berguna untuk mencerna makanan, tapi juga untuk mengikis lapisan perut.
  5. Kecepatan bersin. Udara yang dikeluarkan dari orang yang bersin bisa memiliki kecepatan hingga 100 mil/jam (160,9 km/jam) atau lebih. Karena itu tidak ada salahnya untuk menutup hidung saat bersin atau ada orang di dekat Anda yang bersin.
  6. Panjangnya pembuluh darah. Darah memiliki jalur kerja yang panjang, karena ada sekitar 60.000 mil (96.540 km) pembuluh darah dalam tubuh manusia. Dan jantung bekerja keras untuk memompa sekitar 2.000 galon darah setiap harinya ke semua pembuluh darah.
  7. Jumlah air liur. Mungkin tidak pernah terbayangkan untuk berenang di dalam air liur sendiri. Tapi hal ini mungkin saja, karena dalam seumur hidupnya seseorang menghasilkan air liur rata-rata 25.000 liter.
  8. Kekuatan mendengkur. Seseorang pasti akan terganggu jika tidur di sebelah orang yang mendengkur. Hal ini bisa dimaklumi, karena suara dengkuran bisa mencapai 60 desibel yang setara dengan suara normal orang berbicara. Bahkan ada yang mencapai 80 desibel yaitu setara dengan suara mesin bor.
  9. Warna dan jumlah rambut. Warna rambut akan membantu menentukan seberapa banyak jumlah helai rambut. Warna rambut pirang memiliki 146.000 folikel (kantong kelenjar pada rambut), rambut hitam memiliki 110.000 folikel sedangkan rambut coklat memiliki 100.000 folikel. Setiap folikel menghasilkan 20 helai rambut.
  10. Berat kepala. Tidak heran jika seorang bayi sulit sekali mengangkat kepalanya, karena berat kepala saat baru lahir adalah seperempat dari total berat badan. Sedangkan saat dewasa, berat kepalanya hanya seperdelapan dari berat badan seseorang.
by : Renungan n kisah inspiratif

June 11, 2010

Tulang Sulbi

Coccyx (tulang sulbi) adalah tulang terbawah dari vertebral column (tulang punggung). Disebutkan dalam banyak hadits bahwa tulang ini adalah asal mula manusia, bahwa dari tulang inilah mereka akan dibangkitkan pada hari Kiamat, dan bahwa tulang ini tidak hancur di dalam tanah.

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasul saw bersabda, ‘Semua bagian tubuh anak Adam akan dimakan tanah kecuali tulang sulbi yang darinya ia mulai diciptakan dan darinya dia akan dibangkitkan.’ (HR Bukhari, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad in Musnad-nya, dan Malik in kitab al-Muwaththa’).

Diriwayatkan Abu Hurairah bahwa Rasul saw bersabda, ’Ada satu tulang pada anak Adam yang tidak dimakan tanah.’ Mereka bertanya, ‘Apa itu, ya Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘Tulang sulbi.’ (HR Bukhari, Nasa’i, Abu Daud, Ibnu Majah, Ahmad dalam kitabnya al-Musnad, and Malik dalam kitabnya al-Muwaththa’).

Jadi, hadits-hadits tersebut jelas dan memuat fakta-fakta sebagai berikut:
1. Manusia diciptakan mulai dari tulang sulbi.
2. Tulang sulbi tidak hancur.
3. Pada hari Kiamat, kebangkitan manusia bermula dari tulang sulbi.

wallahu'alam..

Misteri Rasa Sakit

Allah Yang Mahakuasa berfirman:
"Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS An-Nisa’ [4]: 56)
Mengenai penghuni neraka, Allah Yang Mahakuasa juga berfirman, “Dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya?” (Muhammad [47]: 15)

Sebelum era penemuan ilmiah, semua orang percaya bahwa seluruh tubuh manusia bisa merasakan sakit. Sebelum peran ujung saraf di kulit itu ditemukan, manusia sudah belajar tentang keberadaan ujung saraf tertentu yang mengirimkan rasa sakit ke otak. Kulit berhubungan dengan sensitivitas karena mengandung mayoritas saraf.

Menurut klasifikasi sensitivitas kulit Dr Head, ada dua kelompok rasa:
  1. Epictritic yang merasakan sesuatu yang sangat lembut, seperti sentuhan ringan atau sedikit perubahan suhu; dan,
  2. Protopathic yang merasakan sakit dan perubahan besar suhu. Masing-masing kategori ini menggunakan sel-sel saraf tertentu selain reseptor lain untuk mensensor setiap perubahan lingkungan.
Reseptor ini dapat dikategorikan ke dalam empat macam:
  1. Exteroceptors yang berkaitan dengan fakultas akal dan sentuhan dan yang mengandung sel-sel meissners dan merkels,
  2. Krause End Bulbes yang terkait dengan dingin,
  3. Ruffini Cylinders yang terkait dengan panas dan,
  4. Nerve Endings yang dapat mengirimkan semua perasaan sakit fisik. Kulit dianggap sebagai bagian tubuh yang kaya dengan ujung saraf yang mengirim panas dan sakit.
Allah SWT menjelaskan kepada kita dalam ayat pertama bahwa kulit adalah bagian tubuh yang akan menerima hukuman, karena ada hubungan antara kulit dan sensasi rasa sakit. Ayat juga mengatakan kepada kita bahwa ketika kulit terbakar (yakni di neraka), manusia tidak dapat lagi merasakan sakitnya hukuman. Karena itu kulit yang terbakar diganti dengan kulit segar baru di mana saraf yang berfungsi dengan baik dan dapat menularkan rasa sakit.

Dengan cara ini, seorang kafir akan menderita karena penyangkalannya terhadap tanda-tanda kekuasaan Allah. Ilmu pengetahuan modern telah menunjukkan kepada kita bahwa sebagian besar saraf ditemukan di kulit. Sebelum penemuan mikroskop dan kemajuan yang dicapai dalam bidang anatomi, tidak ada manusia bisa memiliki pengetahuan tentang fakta ilmiah yang telah dijelaskan Alquran empat belas abad yang lalu ini. Ini merupakan sebuah keajaiban dan tanda kekuasaan Allah.

Al-Qur'an dalam ayat yang kedua mengancam orang-orang kafir bahwa usus mereka akan dipotong-potong. Rahasia di balik ancaman ini baru saja terungkap ketika para ilmuwan menemukan bahwa usus tidak terpengaruh oleh panas. Namun, jika mereka diputus, air mendidih akan mengalir keluar ke tempat antara peritoneum dan lapisan luar usus. Tempat ini berisi banyak ujung saraf yang mengirim rasa sakit ke otak dan dengan demikian manusia akan mengalami sakit parah.

sumber : eramuslim.com

November 16, 2009

Surat Cinta tuk Kekasih

Oleh : Nurelise

Berat hati tuk jauh dari mu
sepi waktu ku tanpamu
egoku ingin kau selalu di sisiku
waktumu hanya untuk-Nya dan untuk ku

Mungkin aku terlalu menuntut banyak darimu
kau hanya insan yang tak acap kali alpa
ku hanya ingin belaian kasihmu menuntun aku
menuju cinta abadi milik-Nya

Ingin ku mengulang romansa kita, sujud bersama di akhir malam
lantunan merdu ayat suci di tengah keterbataanku
sudah teramat lama kita tinggalkan hal itu
wahai kekasih,kalbuku kerontang dan dahaga kini

Ya Maulana, siramilah kalbu kami dengan kasihsayang Mu
agar kami tak lalai dalam mengingat Mu.